PLN Segera Hadirkan Terang Ke 8 Desa Terpencil di Lampung


BANDAR LAMPUNG – 
PT PLN (Persero) melalui Unit Induk Distribusi (UID) Lampung mempercepat pembangunan infrastruktur listrik senilai Rp 61 miliar untuk menghadirkan terang ke delapan desa di Kecamatan Pematang Sawa, Kabupaten Tanggamus, Lampung.

Adapun delapan desa tersebut yaitu desa Teluk Brak, Karang Brak, Tirom, Way Asahan, Kaur Gading, Way Asahan, Tampang Tua dan Tampang Muda. Untuk melistriki delapan desa tersebut, PLN akan membangun jaringan listrik sepanjang 60 kilometer.

“Potensi sekitar 2.500 calon pelanggan untuk desa-desa yang akan dibangun di Kecamatan Pematang Sawa, Kabupaten Tanggamus,” kata General Manager PLN Lampung, I Gede Agung Sindu Putra, Minggu (08/08/2021)

Konstruksi jaringan listrik bukan tanpa tantangan, mengingat desa-desa tersebut memiliki letak geografis yang berada di antara perbukitan, akses jalan yang tidak layak untuk mobilisasi material, serta berbatasan langsung dengan Taman Nasional Bukit Barisan (TNBBS).

Pembangunan jaringan listrik dilakukan tidak melalui rute jalan yang sudah ada, namun melalui rute baru yang menghubungkan antara bukit ke bukit.

“Kami membangun jaringan listrik di sini bukan melalui rute jalan biasa, namun kami melalui rute baru. Hal ini dilakukan selain untuk memangkas jarak, juga dikarenakan untuk menghindari masuknya jaringan listrik ke TNBBS,” ungkapnya.

Tingkatkan Rasio Desa Berlistrik, PLN Segera Hadirkan Terang ke 8 Desa Terpencil di Lampung, Sindu menambahkan, tantangan-tantangan tersebut tidak membuat tim PLN menyerah, tetapi dengan semangat dan tekad yang bulat pihaknya terus berupaya menerangi pelosok Provinsi Lampung.

Saat ini, rasio desa berlistrik (RDB) di Lampung sebesar 99,43 persen. Sementara itu, RDB Lampung pada tahun ini diproyeksikan meningkat menjadi 99,7 persen.

“Target tersebut dapat tercapai apabila jaringan kelistrikan delapan desa di Kabupaten Tanggamus berhasil dioperasikan,” ungkapnya.

Sebelum listrik hadir, warga delapan desa di Kecamatan Pematang Sawa hanya mengandalkan lampu minyak. Pada 2017, listrik hadir dengan dibangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), namun belum berfungsi optimal.

Dengan adanya listrik PLN, warga berharap pasokan listrik menjadi semakin handal sehingga bisa meningkatkan produktivitas dan perekonomian warga. Warga Pematang Sawa Kamto Mulyono berterima kasih kepada PLN yang hadir untuk memperjuangkan terangnya desa-desa di Pematang Sawa itu.

“Terima kasih untuk PLN, dengan listrik PLN ini, pikiran kami bisa terang juga. Karena kalo dunia ini gelap, pikiran juga ikut gelap,” celotehnya. | red

http://gariskomando.com/feeds/posts/default?alt=rss

Tinggalkan Balasan