GK, Lampung – Elemen mahasiswa di Pringsewu, Lampung, menggelar aksi damai di Tugu Gajah dan Depan kantor DPRD Kabupaten Pringsewu dalam rangka menyampaikan aspirasi menolak kenaikan harga BBM bersubsidi. Senin (12/9/22)
Aksi damai yang dimulai sejak pukul 09.30 Wib dari titik kumpul pendopo Kabupaten Pringsewu itu diikuti sekitar 200 mahasiswa dari kelompok Cipayung plus dan gabungan Badan eksekutif Mahasiswa UMPRI, STIT dan IBN.
Aksi damai ini mendapatkan pengawalan dan pengamanan ketat dari ratusan aparat gabungan TNI-Polri, Dishub dan Satpol-PP.
Kapolres Pringsewu AKBP Rio Cahyowidi mengatakan, dalam pengamanan aksi damai itu pihaknya menerjunkan 400 personel gabungan TNI-Polri, Satpol-PP dan Dishub.
Tak hanya di lokasi unjuk rasa, pengawalan dan pengamanan peserta aksi diberikan aparat sejak dari lokasi titik kumpul, selama perjalanan, saat aksi dan kepulangan seusai aksi damai.
Orang nomor satu ditubuh Polres Pringsewu itu juga mengapresiasi aksi damai mahasiswa tersebut berlangsung aman dan tertib.
“Kami sangat mengapresiasi aksi dari rekan rekan mahasiswa hari ini yang berlangsung dengan aksi aman dan damai,” ujar Kapolres AKBP Rio saat ditemui awak media usai memimpin aksi pengamanan aksi damai di DPRD Pringsewu.
Ia juga mengucapkan terimakasih kepada ketua dan anggota wakil rakyat di DPRD Kabupaten Pringsewu yang telah bersedia menerima rombongan peserta aksi.
“Terimakasih juga kepada jajaran DPRD Kabupaten Pringsewu yang telah Sudi menerima aspirasi para mahasiswa tentang penolakan kenaikan harga BBM,” tambahnya.
Kapolres Pringsewu menjelaskan, aksi unjuk rasa menyampaikan pendapat merupakan hak setiap warga negara dan dilindungi oleh undang-undang.
“Sebagai representasi negara, Polri tentunya siap memberikan pengawalan dan pengamanan aksi tersebut,” jelasnya.
Terpisah ketua Kordinator lapangan aksi damai, Ahmad Nururdin Muhayat mengatakan, aksi damai dalam rangka menyampaikan aspirasi menolak kenaikan harga BBM diikuti 200 peserta.
Ratusan peserta aksi damai itu berasal dari kelompok Cipayung dan gabungan Badan eksekutif mahasiswa se-kabupaten Pringsewu.
Penyampaian aspirasi yang dilakukan secara damai itu di dua lokasi terpisah yakni di kompleks Tugu Gajah dan halaman kantor DPRD Pringsewu.
Menurut Muhayat, ada lima (5) tuntutan yang akan disampaikan kepada para wakil rakyat mewakili aspirasi masyarakat, yaitu :
1. Menolak secara tegas kenaikan harga BBM.,
2. Mendesak pemerintah secara serius dan sungguh sungguh memberantas mafia BBM.,
3. Mendesak pemerintah untuk segera menerapkan subsidi tepat sasaran.,
4. Mendorong pemerintah untuk membuka keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan penyaluran BBM bersubsidi.,
5. Mendesak DPR untuk membuat kebijakan dan peraturan daerah dalam menerapkan penyaluran Subsidi BBM secara tepat sasaran.
“Kita akan sodorkan surat fakta integritas yang berisi lima tuntutan untuk ditanda tangani oleh wakil rakyat sebagai bentuk dukungan”, terangnya. [Melati]