Bandar Lampung – Dalam rangka menunjukkan citra angkatan ke publik atau masyarakat, Art Deco prodi Desain Komunikasi Visual (DKV) Institut Teknologi Sumatera mengadakan pameran dengan tema Budaya Nusantara dengan nama pameran “Mulang Tiyuh”. Mulang Tiyuh dalam Bahasa Lampung yang berarti Pulang ke Kampung Halaman.
Pameran ini dilaksanakan di Pavilion Arsitek Jl. Balai Desa No.53, Suka Jawa, Kecamatan Tj.Karang, Kota Bandar Lampung.
Ada 25 karya yang dipamerkan pada event ini terdiri dari 23 karya berukuran A2, 1 karya berukuran 1 triplek, dan 1 karya menggunakan kayu berbentuk lingkaran.
Pameran dibuka oleh PG Wisnu Wijaya, S.Sn.,M.Sn. (17-19 September) 2021.
Dengan mengusung tema Budaya Nusantara, sebagian tempat di display dengan konsep arsitektur tradisional dan didukung oleh Pavilion Arsitek yang secara keseluruhan bangunan terbuat dari kayu serta beberapa ukiran di tempat menjadikan pameran ini semakin menarik.
Selain pameran karya, ada beberapa kegiatan yang akan memeriahkan pameran ini diantaranya, live music, interactive game, art exibhition, workshop, dan sharing session.
“Pada hari pertama pembukaan pameran berjalan dengan lancar dan pengunjung juga sangat antusias terlihat dari kedatangan para pengunjung di pameran, selain itu pada hari pertama pameran dihadiri juga oleh Humas Polda Lampung yang ikut mengapressiasi dan mensosialisasikan kegiatan mural dan MBKM”. Ujar Samuel selaku Ketua Pelaksana Pameran Mulang Tiyuh.
Apresiasi terhadap karya seni harus dilakukan karena dapat meningkatkan dan memupuk kecintaan kita terhadap suatu karya seni, diadakannya pameran ini juga dapat menimbulkan hubungan timbal balik yang baik antara penikmat karya seni dan pencipta. Seperti itulah yang ingin disampaikan Art Deco dalam pameran ini.
Pemilik Pavilion Arsitek, Mahdor atau biasa dipanggil Adong, menyambut kegiatan mahasiswa ITERA dengan penuh antusias dan apresiasi. Pada Media, Adong menjelaskan tujuannya, “Pavilion Arsitek ini merupakan sebuah bangunan atau ruang kosong yang ditujukan untuk pameran karya seni, serta tempat mengulas hal-hal terkait kesenian, baik itu secara publik ataupun privat” jelas Adong. [red]
http://gariskomando.com/feeds/posts/default?alt=rss